Pertengahan bulan November memasuki musim penghujan , Rabu, 15 November 2017 udara di SMK Negeri 1 Jepara terasa segar dengan adanya rintik – rintik hujan tepat di hari itu ada kegiatan study banding dari SMK NU Al Hidayah Kudus.

 

 

Sekolah Al Hidayah ingin mengetahui lebih banyak tentang Proses Pembelajaran “ Teaching Factory “ di SMK Negeri 1 Jepara. Karena sekolah Al Hidayah mendapat bantuan dari pemerintah dalam penerapan dan implementasi Teaching Factory. Sebagai Pendamping Teaching Factory SMK Negeri 1 Jepara Sudah Melakukan pendampingan di SMK NU Al Hidayah selama 2 hari penuh dengan materi pemahaman konsep TeFa, Jadwal block, Perangkat Pembelajaran dan penilaiannya serta Analisin Kondisi produk yang di unggulkan dan matrik produk pertingkatan sesuai dengan kompetensi keahlian. Hal ini membuat Penasaran SMK NU Al Hidayah dan ingin mengetahui lebih banyak implementasi Teaching Factory di SMK Negeri 1 Jepara. Kunjungan mereka lakukan pada kompetensi Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) dan Teknisi Komputer Jaringan (TKJ) untuk melihat pelaksanaan Teaching Factory di kedua kompetensi tersebut.    

 

Kegiatan Teaching Factory di Lab. TPHP

 

Untuk menjadi sekolah super rujukan, seperti ini tidaklah mudah, karena pada dasarnya sekolah dapat dikatakan baik, jika sudah menjalankan 5R. Yang di maksud disini adalah RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN. Sering kali mendapati ketidakteraturan dalam lingkungan dimana kita berada saat ini. Saat kita melihat ketidakteraturan tersebut, yang kita rasakan adalah ketidaknyamanan. Hal ini tentulah sangat mengganggu konsentrasi kita dalam setiap aktivitas. “ Ketika ketidakteraturan tersebut berubah menjadi suatu kebiasaan , maka hal tersebut mempengaruhi budaya masa depan. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menerapkan konsep 5R” tutur Drs. Aris Hidayanto, M.Si, Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 JEPARA. Dalam kegiatan forum tanya jawab , seorang peserta study banding bertanya ; bagaimana penerapan system blok di SMK Negeri 1 Jepara…? ‘sistem blok kami buat dengan format 1:1 artinya 1 minggu di kelas teori 1 minggu berikutnya di kelas produktif (jawab bapak Kusnawadi, S.TP)’. Dengan system blok seperti ini ternyata lebih efektif disbanding dengan system blok sebelumnya yang banyak kendala dalam pelaksanaanya.SMK NU Al Hidayah Kudus sangat terinspirasi bahwa nantinya bisa mengikuti jejakSMK Negeri 1 Jepara yang mampu menerapkan model pembelajaran Teaching Factory dengan baik. Salah satu guru dari SMK NU Al Hidayah Kudus berkata, “ SMK Negeri 1 Jepara sudah sangat baik , namun sebaik apapun harus tetap belajar agar dapat bertahan menjadi SMK yang unggul . Saya belajar banyak dari sini,karena siswanya benar-benar disiapkan untuk dunia perindustrian bahkan sudah dibekali untuk mengusai masa depan nanti. Saya takjub karena disini yang bekerja siswa , dengan penguasaan pasar yang sudah luar biasa, dengan produk dan inovasi yang bervariatif mampu bersaing dengan harga pasaran “.